Kejar Uang Lewat Prostitusi Demi Gaya Hidup

Kejar Uang Lewat Prostitusi Demi Gaya Hidup
PSK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kuku-kukunya mengkilap. Baik di tangan maupun kaki. Alisnya tebal. Bulu matanya lentik. Layaknya perempuan yang kerap menjalani perawatan kecantikan. Dia hanya menggeleng saat ditanya hobi melakukan perawatan. Jawaban singkat baru keluar dari mulutnya saat terus didesak. "Enggak juga," ujarnya sambil mengangkat pundak.

Putri memang sudah lama punya kegemaran ke salon. Tepatnya, sejak duduk di bangku SMA. Bedanya, saat itu dia masih hidup bersama keluarganya. Sejak menikah, dia harus kos bersama suaminya. "Tempatnya tidak jauh dari rumah," katanya.

Praktis, tidak banyak kegiatannya selama di rumah. Setiap hari dia ditinggal suaminya. Mulai pagi hingga sore. Waktu senggangnya itu dimanfaatkan untuk bertemu dengan anak buahnya, anak-anak yang ditawarkan untuk melayani pria hidung belang. Bahkan, rumahnya dijadikan base camp bagi mereka. Putri mengajari anak buahnya cara melayani hidung belang. Mulai bagaimana melayani di kamar hingga cara memikat mereka. "Kalau sudah ngobrol-ngobrol, suami pasti marah-marah," tuturnya.

Kalau sudah dimarahi, dia mengaku gusar. Sebab, dia menganggap suaminya juga tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Gaji Rp 3 juta yang diterima suaminya dianggapnya tidak cukup. Dia harus membayar kos dan angsuran sepeda motor. "Untuk dua itu saja sudah Rp 1,2 juta, belum untuk susu dan sekolah anak," akunya.(aji/c6/git/jpnn)


Selalu merasa biaya gaya hidup masih kurang lengkap.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News