Keji, Bom Mobil Sasar Jurnalis Investigator Panama Paper

Keji, Bom Mobil Sasar Jurnalis Investigator Panama Paper
Daphne Caruana Galizia. Foto: Times of Malta

Publik selama ini tahu bahwa Galizia getol mengkritik penguasa, termasuk PM Muscat. Bahkan, Galizia menuding istri PM Muscat, Michelle punya perusahaan cangkang di Panama untuk menampung suap dari keluarga penguasa di Azerbaijan.

Muscat yang naik ke pucuk kekuasaan di Malta pada 2013 telah membantah tuduhan itu. Dia bersama istrinya menggugat Galizia lantaran merasa difitnah.

Muscat menyebut tuduhan Galizia sebagai kebohongan terbesar dalam sejarah politik Malta. Karena itu dia mengajukan gugatan ke pengadilan.

Meski demikianm Muscat tetap mengutuk aksi pemboman terhadap Galizia. Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, Muscat menyebut pembunuhan terhadap Galizia sebagai tindakan barbar.

“Tak ada yang bisa membenarkan tindakan barbar ini dengan cara apa pun. Saya tak akan berhenti hingga keadilan tercapai,” ujarnya.

Menurut Muscat, aksi itu tak bisa tak bisa diterima. “Ini adalah hari kelam bagi demokrasi dan kebebasan berbicara kami,” katanya.

Sementara Presiden Malta Marie Coleiro Preca meminta semua pihak tetap tenang. “Pada saat-saat seperti ini, ketika negeri terguncang oleh serangan keji, saya meminta semua piihak untuk mengukur kata-kata mereka agar tak memberikan penilaian berlebihan dan tunjukkanlah solidaritas,” harapnya.

Malta merupakan negeri dengan populasi 400 ribu jiwa. Saat ini, negeri di Laut Mediterania itu merupakan negara terkecil di Uni Eropa.(guardian/ara/jpnn)

Wartawan kawakan di Malta, Daphne Caruana Galizia yang memimpin investigasi berdasar dokumen Panama Papers menjadi korban bom mobil.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News