Kekeringan di Magetan, Air Waduk Gonggang Kian Susut

Kekeringan di Magetan, Air Waduk Gonggang Kian Susut
Volume Waduk Gonggang menyusut hingga 800 ribu meter kubik pada musim kemarau tahun ini. Foto: Fatihah Fiqri/Radar Magetan/JPNN.com

Jika saja katup air bisa ditutup, Waduk Gonggang bisa berhemat hingga dua bulan lamanya. Yakni, hingga akhir tahun ini, masyarakat di dua kecamatan itu tak perlu dibayangi ancaman kekeringan. Terakhir kali, dua kecamatan itu mengalami krisis air pada empat tahun lalu.

Alhasil, bencana di tahun 2014 itu diprediksi bakal terulang jika hujan tak kunjung turun dalam waktu dekat. ‘’Kami berharap bisa segera diperbaiki. Karena dampaknya ke masyarakat langsung,’’ ungkapnya.

Solusi yang disiapkan PDAM pun tidak akan berdampak positif sepenuhnya. Jika hingga 90 hari ke depan tak kunjung turun hujan, PDAM akan memanfaatkan pompa sumur di Taman Arum dengan memanfaatkan tandon Bakungan. Hanya, tidak semua desa di dua kecamatan itu akan teraliri air. Layanan itu hanya bisa didapat bagi desa-desa di ibu kota Kecamatan Parang. ‘’Karena kondisi geografis. Hanya sampai pada ketinggian di Bakungan,’’ jelasnya.

Lalu, bagaimana dengan nasib sekitar 800 KK di Desa Nglopang, Kecamatan Parang? PDAM bakal melakukan dropping air besih menggunakan tangki untuk memenuhi kebutuhan warga. Semakin ke atas, memang semakin sulit untuk memberikan layanan PDAM dari sumur pompa itu.

Dropping air bersih itu pun akan dilakukan secara bergilir dengan desa lain yang tidak terjangkau. ‘’Semoga saja kemarau ini segera berakhir dan turun hujan. Sehingga, tidak terjadi kekeringan lagi,’’ harapnya. (bel/c1/rif)


Kekeringan di Kabupaten Magetan semakin meluas, volume air di Waduk Gonggang hanya cukup untuk kebutuhan 90 hari ke depan.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News