Kekhawatiran Posisi Australia di Indo-Pasifik Tergeser dengan dilemahkannya Studi Asia di Universitas

Kekhawatiran Posisi Australia di Indo-Pasifik Tergeser dengan dilemahkannya Studi Asia di Universitas
La Trobe University di Melbourne menutup program bahasa Indonesianya tahun lalu. (Facebook: La Trobe Bahasa Indonesia Students Association)

La Trobe University sempat menerima kritik setelah menutup program Bahasa Indonesia tahun lalu, meski akan tetap mengajarkan bahasa Mandarin, Jepang, India, dan menawarkan jurusan Studi Asia.

Sementara itu, University of Western Australia (UWA) di Australia Barat berencana untuk mengurangi staf peneliti Studi Asia, termasuk ilmu antropologi dan sosiologi, dan fokus pada pengajaran bahasa.

Menurut juru bicara UWA penyebabnya adalah mereka sedang melakukan "reformasi struktural" demi mencapai "keberlanjutan finansial dan perbaikan strategis".

Keputusan yang "berlaku di segala bidang mata kuliah universitas" dan "disesali" ini, menurutnya, menyebabkan "hilangnya beberapa pekerjaan yang tidak bisa dihindari".

Kepada ABC, juru bicara tersebut mengatakan ilmu terkait sosial dan kemasyarakatan merupakan salah satu bidang yang sistemnya diubah duluan.

"Studi bahasa Asia akan ditunjang dengan ilmu yang fokus pada pengajaran."

'Seperti mayat hidup berlatar belakang profesional'

Keputusan ini mempengaruhi banyak pihak, termasuk para akademisi yang berkecimpung di bidang Studi Asia.

Salah satunya adalah Gerald Roche, peneliti senior La Trobe yang memiliki spesialisasi di bidang etnis Tiongkok minoritas.

Sejumlah universitas di Australia telah mengurangi staf-nya di beberapa program studi Asia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News