Kelelahan Akibat 'Lockdown' dan Pergerakan Pekerja Esensial Bisa Jadi Alasan Kasus Melbourne Bertambah Cepat

Kelelahan Akibat 'Lockdown' dan Pergerakan Pekerja Esensial Bisa Jadi Alasan Kasus Melbourne Bertambah Cepat
Meskipun di tengah 'lockdown', penularan COVID-19 di Victoria terus meningkat karena pekerja esensial dan orang-orang muda yang tidak divaksinasi. (ABC News: Patrick Rocca)

'Lockdown fatigue' atau kelelahan akibat 'lockdown', disertai dengan pelanggaran aturan menyebabkan varian Delta di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne lebih cepat menyebar dibandingkan di New South Wales, yang beribu kota Sydney.

Pakar epidemiologi, profesor Tony Blakely mencoba memetakan angka penularan harian di kedua negara bagian.

Ia menemukan jumlah kasus di Victoria meningkat rata-rata 12 persen setiap hari, sementara New South Wales hanya mencatat peningkatan lima persen pada tahap wabah yang serupa.

"Angka itu cukup tinggi," kata Profesor Blakely kepada ABC Radio Melbourne.

"Warga Victoria sudah terlalu terlalu lelah untuk menaati aturan lockdown seperti dulu," katanya.

"Tapi lockdown ketat memang memperlambat penyebaran, meski sulit dilakukan."

Profesor Tony dan rekannya di laboratorium Penelitian Kesehatan Transportasi dan Desain Perkotaan dari University of Melbourne telah menggunakan data ponsel untuk memantau berapa banyak orang yang bergerak di sekitar kota selama 'lockdown'.

Salah satu rekan peneliti senior Jason Thompson mengatakan mobilitas warga kali ini meningkat sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan ketika puncak 'lockdown' tahap empat Melbourne Agustus tahun lalu.

Sejumlah warga di Melbourne, termasuk asal Indonesia sudah merasakan kelelahan akibat 'lockdown'

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News