Kelompok Tani Mekar Jaya Memproduksi Kompos, Omzet Rp22,8 Miliar per Tahun
Supari menjelaskan, peternakan sapi yang terintegrasi di kawasan hutan taman industri (HTI) PT Wirakarya Sakti Jambi diharapkan mampu menjawab tantangan pemulihan percepatan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dengan peternakan sapi terintegrasi ini, nantinya jumlah kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan kompos akan menghasilkan lebih banyak.
"Peternakan terintegrasi ini akan segera dimulai pada Maret ini. Nantinya akan dilengkapi klinik kesehatan hewan, apotik kesehatan hewan, dan pasar ternak modern di Desa Dataran Kempas. Dengan begitu, kesempatan kerja lebih banyak lagi bisa diserap,” tutur Supari dalam keterangannya, Selasa (2/3).
Pengembangan peternakan ini merupakan hasil kerja sama PT WKS dengan Universitas Jambi, dan Bumdes untuk lima tahun ke depan.
Kelompok tani yang menggarap kompos berkembang dari satu desa hingga saat ini sudah tiga desa. Dalam waktu dekat diharapkan bisa menjangkau menjadi tujuh desa.
"Dengan tiga kelompok tani saat ini saja pendapatan per bulan yang mereka hasilkan kurang lebih Rp4 miliar atau Rp 48 miliar rupiah setiap tahunnya," ungkapnya.
"Saat ini rata-rata pekerja mendapatkan pemasukan hingga tiga juta rupiah per bulan. Kalau peternakan terintegrasi berjalan, kami harapkan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lagi,” sambung Supari. (esy/jpnn)
Kelompok Tani Mekar Jaya bisa memproduksi kompos 2.000 ton per bulan dengan omzet mencapai Rp22,8 miliar per tahun.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- TDN Dinilai Sukses Picu Daya Beli Masyarakat
- Kabar Terbaru Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Seksi 4 Tempino-Simpang Ness Mulai Dikerjakan
- Sopir Taksi Online di Jambi Dihabisi, Mobilnya Digadaikan Pelaku, Sang Penadah Ditangkap
- Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi
- Kelab Malam di Jambi Dirazia Polisi, 2 Wanita Ketahuan Mengonsumsi Ekstasi
- Petani di Kampar Diserang Puluhan Orang, Polisi Bergerak Cari Pelakunya