Keluarga Istri Masih Percaya Mistis, Suami Takut Kemaluannya Patah

Keluarga Istri Masih Percaya Mistis, Suami Takut Kemaluannya Patah
Ilustrasi. GILANG/RADAR SURABAYA

Akan tetapi, lanjut Donwori, jika dinalar maka alasannya cukup bagus. Kedua mempelai diharap tetap berhubungan mesra dan menikmati making love-nya tanpa boleh ke mana pun. Bahkan, ke kamar mandi pun dilarang. Logika lainnya bahwa suami istri bisa tetap menikmati percintannya tanpa membasuhnya ke kamar mandi. 

“Tapi ya tidak enaklah tidak bisa mandi atau buang air besar. Yang ada mules dan akhirnya nekat ke belakang rumah,” jelas dia. Apesnya, ketika ke belakang rumah,ada warga yang sedang patrol. Karena mengendap-endap, Donwori sempat akan digebuki karena dituding maling. 

“Kondisi celana mlorot lagi. Untung saya langsung minta maaf dan mengatakan alasan kalau BAB di belakang rumah,” jelas dia. 

Pasca kejadian itu, Donwori jadi bahan tertawa para tetangga. Beberapa tetangga menjadikan itu bahan gosip di pasar. “Malu banget aku. Ini akhirnya pulang ke Surabaya,” kata dia. 

Mulanya, warga Gubeng itu sangat ingin berpisah karena malu dengan tetangga dan keluarga atas aksinya BAB di belakang rumah. Namun, dia mulai sadar bahwa karena hal itu memang tradisi dan tidak bisa lagi ditinggalkan. 

“Orang tua saya mengingatkan, itu sudah risiko saya. Menikah dengan anaknya berarti menikah dengan keluarga dan tradisinya,” pungkas dia. (umi hany/no)


TRADISI di Suku Tidung, Kalimantan Timur membuat Donwori, 30, pusing. Pasalnya, setelah menikah, dia dan istrinya, Karin, 28, dilarang masuk ke kamar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News