Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian

Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian
Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian
Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian Photo: Ambreen kehilangan suami dan putra sulungnya dalam tradegi penembakan brutal di masji Christchurch. (Foto: Ambreen Naeem)

Bagi Ambreen, belajar mengemudi hanyalah salah satu dari gaya hidupnya yang berubah pasca tragedi berdarah itu.

Dia juga harus meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang roti untuk merawat kedua putranya yang lebih muda, dan pindah rumah agar bisa tinggal di pemukiman yang hanya cukup berjalan kaki saja dari sekolah dan universitas kedua buah hatinya itu.

Untuk pertama kalinya juga, dia mengelola keuangan keluarga tanpa ditopang penghasilan dari pencari nafkah utama.

Keluarga harmonis

Ambreen jatuh cinta dengan eksekutif perbankan dan tutor studi bisnis Naeem Rashid di Pakistan. Mereka menikah pada tahun 1996.

Mereka kemudian memiliki dua anak di Pakistan - Talha dan Abdullah. Ayeen kecil lahir setelah keluarga mereka pindah ke Christchurch pada 2011.

Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian Photo: Ambreen dan Naeem Rashid pada hari pernikahan mereka pada tahun 1996.
(Disediakan: Ambreen Naeem)

Tahla baru berusia 21 ketika meninggal dalam tragedi penembakan berdarah di Christchurch.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News