Keluarga Korban Pembunuhan Berunjuk Rasa Tuntut Aipda RS Dihukum Mati

Keluarga Korban Pembunuhan Berunjuk Rasa Tuntut Aipda RS Dihukum Mati
Dua keluarga korban pembunuhan saat berunjuk rasa meminta Aipd RS dihukum mati di Mapolres Pelabuhan Belawan, Senin (1/3). Foto: fachril/sumut pos.

jpnn.com, BELAWAN - Keluarga korban dua wanita yang dibunuh oknum polisi berinsial Aipda RS secara spontan melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Pelabuhan Belawan, Jalan Pelabuhan Raya, Kecamatan Medan Belawan, Senin (1/3) pukul 10.00 WIB.

Puluhan warga yang melakukan aksi demo yang didominasi emak – emak ini meminta agar pelaku pembunuhan berinsial Aipda RS untuk dihukum mati.

“Kami tidak mau pelaku diancam 15 tahun penjara, kami ingin pelaku itu dihukum mati,” teriak pengunjuk rasa.

Aksi unjuk rasa dengan menunjukan karton bertuliskan “Nyawa harus dibayar nyawa”, meminta keadilan terhadap tewasnya Rizka Fitria (21) yang jasadnya dibuang di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai dan Aprilia Cinta (13) yang jasadnya dibuang di kawasan Medan Barat beberapa waktu lalu.

Dalam orasi itu, kedua ibu korban ikut turun melakukan aksi sempat pingsan, sejumlah warga terpaksa membopong keduanya.

Satu kerabat korban, Atik mengatakan, aksi yang digelar tersebut sebagai bentuk protes atas aksi kejam yang dilakukan oleh Aipd RS. Mereka meminta keadilan.

“Kami hanya minta pelaku dihukum mati. Nyawa harus dibayar nyawa. Karena kami mendengar pelaku hanya dihukum 15 tahun penjara. Bayangkan saja ada dua orang yang menjadi korban, tetapi kenapa pelaku diancam hukuman 15 tahun,” cetusnya.

Aksi unjuk rasa itu disambut Wakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Herwansyah didampingi Kabag Ops, Kompol Mustafa Nasution.

Keluarga korban dua wanita yang dibunuh oknum polisi berinsial Aipda RS secara spontan melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Pelabuhan Belawan, Jalan Pelabuhan Raya, Kecamatan Medan Belawan, Senin (1/3) pukul 10.00 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News