Keluarga Sandera: Setiap Pukul 21.00 Kami Sering...

Keluarga Sandera: Setiap Pukul 21.00 Kami Sering...
Tentara khusus Filipina. FOTO: AFP

jpnn.com - TAK semua keluarga WNI yang disandera Abu Sayyaf merasa kecewa dengan upaya-upaya yang diambil pemerintah. Ada keluarga yang terlihat lebih bisa mengendalikan diri. Salah satunya adalah keluarga, Femmy Wowor, istri Julian Philip. 

Meski belum ada kepastian, dia tetap terlihat tegar menghadapi situasi sulit. Femmy mengaku tetap menunggu keputusan terbaik dari pemerintah. 

”Harapan kami, keluarga, apa pun yang sudah diupayakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Filipina, mohon dipercepat supaya mereka bisa segera dibebaskan,” kata perempuan 44 tahun itu. 

Demikian pula keluarga Alvian Elvis Peti. Youla Lasut, sang istri, menyatakan saat ini terus berdoa dan berharap suami serta para kru anak buah kapal (ABK) lainnya selalu dalam keadaan baik. 

”Tiap pukul 21.00 kami sering kumpul dan berdoa bersama,” ujarnya. 

Dengan doa, dia mengaku masih yakin suaminya yang berada di suatu tempat itu dalam keadaan baik. ”Cemas pasti ada. Tetapi, lewat doa, semuanya kami serahkan ke tangan Tuhan,” tutur Youla. 

Kelompok militan Abu Sayyaf membajak kapal Pandu Brahma 12 bermuatan batu bara sekaligus sepuluh ABK di dalamnya yang merupakan WNI dua minggu lalu. 

Kelompok Abu Sayyaf dikabarkan meminta uang tebusan Rp 15 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk pembebasan sepuluh nyawa tersebut. Tenggat penyerahan tebusan 8 April lalu. Namun, hingga dua hari setelah batas waktu tadi malam, belum ada kabar tebusan diserahkan. Nasib WNI yang disandera pun terus terkatung-katung. (bil/idr/sha/ JPG/AFP/Reuters/c9/kim)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News