Keluhan Warga: Pemasukan tak Sebanding Pengeluaran

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI asal Riau, Abdul Gafar Usman menuntut pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap berbagai persoalan yang dikeluhkan masyarakat di daerahnya, dalam sidang paripurna DPD, di Jakarta, Senin (12/11).

Di antara persoalan itu adalah rendahnya harga karet dan sawit yang menyebabkan masyarakat Riau yang mayoritas bergantung pada dua hasil perkebunan tersebut merasa gelisah dan tak nyaman.

‘’Pada saat turun ke daerah, kami sering kali menerima keluh kesah dari masyarakat yang bergantung pada penghasilan karet dan sawit terkait dengan rendahnya harga jual hasil perkebunannya," kata Gafar.

Persoalannya semakin kompleks ketika ketidakstabilan harga bahan pokok, di mana antara pemasukan dengan pengeluaran masyarakat tidak sebanding.

Karena itu dia meminta pemerintah pusat memantau secara langsung, sekaligus mengambil langkah-langkah kongkret menyikapi persoalan yang tengah dihadapi masyarakat di Riau. Sehingga roda perekonomian berjalan baik.

"Kami berharap DPD RI dapat mendorong sekaligus menfasilitasi kepada permintah pusat melalui kementerian terkait, seperti perdagangan, pertanian dan perindustrian agar persoalan ini segera didiskusikan guna mencarikan jalan keluar untuk bisa mengatasi keluh kesah masyarakat," pintanya.

Persoalan lain yang menjadi perhatiannya adalah infrastruktur di Riau yang perlu mendapat porsi anggaran lebih dari pusat. Seperti perbaikan jalan nasional yang belum maksimal, pembangunan turap di daerah pesisir dan wilayah sungai-sungai besar dan infrastruktur lainnya yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat.

Sektor pendidikan juga menjadi kebutuhan mendesak yang disampaikannya di forum tersebut. Antara lain kebutuhan anggaran di sekolah madrasah dan sekolah swasta serta peningkatan kesejahteraan para pendidiknya.