Kemajemukan jadi Modal Dasar Dalam Pembangunan Nasional

Kemajemukan jadi Modal Dasar Dalam Pembangunan Nasional
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro saat rapat kerja Komite IV bersama dengan Tim Anggaran Komite I, II, dan III di ruang rapat Komite IV DPD RI, Rabu (22/2). FOTO: Humas DPD RI

Selain itu, strategi pembangunan kota budaya, transformasi pendidikan melalui pendekatan budaya lokal dan kebutuhan masyarakat adat, dan pengembangan industri kreatif berbasis budaya lokal.

Kegiatan ini juga disemarakkan dengan pentas seni dan pameran budaya seperti benda cagar budaya, karya seni kontemporer, hasil budaya inovasi, dan koleksi naskah kuno. Naskah kuno yang dipamerkan merupakan naskah Master Piece Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai Memory of the World, yaitu Nagarakretagama, Babad Diponegoro, I La Galigo.

Selain itu, dipamerkan pula beragam naskah yang sangat relevan dengan situasi Indonesia dewasa ini, yang dapat direvitalisasi dan dikembangkan seperti naskah pengobatan tradisional, arsitektur, pangan, dan pertanian.

Penyelenggaraan Seminar Nasional Peran Kebudayaan dalam Pembangunan merupakan upaya untuk menjaring aspirasi, serta memperoleh saran dan masukan dari para ahli di bidang kebudayaan, baik sebagai praktisi, akademisi, pengamat, dan masyarakat.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan berdaya saing dengan tetap mengedepankan nilai-nilai luhur budaya bangsa.(*/jpnn)


Kemajemukan di Indonesia adalah realitas sosial yang mewarnai kehidupan masyarakat, namun tidak harus dimaknai sebagai kelemahan yang menjadikan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News