Kemarau Panjang, Pasokan Air di Surabaya Menurun

Kemarau Panjang, Pasokan Air di Surabaya Menurun
PDAM. Foto: JPG

"Dari target 98 IPAL komunal, baru 16 yang direalisasikan. Padahal, 65 persen pencemaran sungai berasal dari limbah domestik," terang Direktur LSM Konsorsium Lingkungan Hidup Imam Rochani.

Penertiban limbah domestik pun diakui lebih susah daripada limbah industri.

Jika limbah industri, pemerintah bisa saja langsung memberikan surat peringatan atau sanksi administrasi.

Sementara itu, warga tidak mungkin diberi sanksi. Satu-satunya jalan adalah sosialisasi atau pembuatan fasilitas IPAL yang layak.
"Semua jajaran seharusnya segera turun tangan mengubah kebiasaan warga-warga, terutama yang tempatnya di bantaran sungai," tegasnya.

Dikonfirmasi soal keresahan kualitas air layak pakai di rumah tangga, Direktur PDAM Surabaya Mujiaman menjamin hal tersebut tidak akan terjadi.

Menurut dia, pihaknya bakal terus menyesuaikan tingkatan pengolahan sumber daya air sesuai dengan kualitas yang diterima Perum Jasa Tirta meski pada akhirnya biaya pengolahan air bakal meningkat.

"Tentu kami berharap ada solusi terhadap kualitas bahan baku air yang kami terima. Tapi, penyediaan air layak bagi warga merupakan tanggung jawab kami juga. Jadi, kami tentu bakal menyesuaikan pelayanan," jelasnya. (bil/c25/git/jpnn)


Musim kemarau diperkirakan 2017 bakal panjang. Hal tersebut memicu kekhawatiran menurunnya pasokan air layak pakai untuk Surabaya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News