Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi

Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi
Tangkapan layar kedua orang tua santri AH menunjukkan foto korban dan meminta polisi secepatnya mengungkapkan kasus kematian anaknya. (ANTARA/HO-Instagram)

jpnn.com, JAMBI - Polisi memastikan proses penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, terus berlanjut.

Pelaksana Harian Kasubbid Penmas Polda Jambi Kompol Amin Nasution mengatakan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi melakukan asistensi penanganan kasus kematian santri berinisial AH (13) yang diduga menjadi korban penganiayaan.

"Ditreskrimum Polda Jambi siap membantu penanganan kasus ini. Dalam waktu dekat asistensi akan dilakukan," katanya, Sabtu.

Amin menjelaskan dalam waktu dekat Polres Tebo akan melakukan gelar perkara tentang kasus kematian santri tersebut dengan didampingi Ditreskrimum Polda Jambi guna mengetahui titik terang kasusnya.

"Satreskrim Polres Tebo akan gelar perkara bersama Ditreskrimum, mungkin pekan depan," katanya.

Peristiwa kematian santri berinisial AH itu terjadi pada November 2023.

Kedua orang tua AH merasa janggal dengan kematian anaknya karena menemukan sejumlah luka di tubuh AH.

Atas dasar itu, orang tua AH kemudian membuat laporan ke kepolisian setempat karena menduga anaknya meninggal akibat dianiaya.

Polisi memastikan proses penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, terus berlanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News