Kemdikbud dan Kemenristek Dilebur, Fahira Idris: Segera Reorientasi Pembangunan Iptek

Kemdikbud dan Kemenristek Dilebur, Fahira Idris: Segera Reorientasi Pembangunan Iptek
Anggota DPD RI Fahira Idris. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Fahira Idris menanggapi peleburan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Kedua kementerian itu kini menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Presiden Jokowi juga telah melantik Nadiem Makarim sebagai menterinya pada 28 April 2021 lalu.

Terlepas dari pro kontra yang terjadi di masyarakat, kata Fahira, peleburan dua kementerian ini diharapkan merupakan kebijakan yang tepat dan strategis dalam memajukan pembangunan riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia yang memang saat ini belum terlalu menggeliat.

Fahira pun mengingatkan salah satu pekerjaan penting yang harus segera dilakukan Mendikbud Ristek Nadiem terutama dalam bidang penelitian, riset dan pengembangan teknologi. Yakni, melakukan reorientasi pembangunan iptek ke depan dengan menjadikan setiap denyut aktivitas iptek di negeri ini berorientasi kepada kebutuhan nyata rakyat dan potensi bangsa.

Riset Indonesia tidak bisa lagi didasarkan hanya atas keingintahuan peneliti, tetapi harus didasarkan atas berbagai persoalan yang dihadapi rakyat sekaligus melihat kebutuhan pasar.

“Artinya lembaga penelitian terutama yang berada di bawah koordinasi mendikbud ristek harus segera menghasilkan berbagai produk yang berguna bagi masyarakat dan dunia usaha," kata Fahira di Jakarta, Kamis (29/4).

Jika dalam beberapa tahun ke depan gebrakan seperti ini lahir, dia meyakini peleburan kedua kementerian itu adalah kebijakan yang tepat. Fahira juga mendorong segera dilakukan formulasi berbagai kebijakan dan regulasi agar pembangunan iptek terintegrasi dalam satu sistem pembangunan ekonomi bangsa.

Menurut Fahira, salah satu pilar penting dalam upaya reorientasi pembangunan iptek adalah mahasiswa. Dalam pembangunan riset dan iptek saat ini dan ke depan mahasiswa harus dipandang sebagai sumberdaya kreatif yang setiap tahun terbarukan atau sumber daya potensial yang akan terus lahir.

"Saya meyakini banyak mahasiswa cerdas di Indonesia dan mereka harus dilibatkan dalam pembangunan riset dan iptek di negeri ini," ucap senator Dapil DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, kata Fahira, Kemendikbud Ristek mempunyai sistem dan mekanisme untuk memanen ide-ide kreatif dari mahasiswa di seluruh Indonesia sehingga kampus benar-benar menjadi wadah pengembangan iptek yang bersifat eksploratif.

Fahira Idris berharap peleburan dua kementerian menjadi kebijakan yang tepat guna memajukan pembangunan riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News