Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral

Sejauh ini, hasil riset dan publikasi yang dihasilkan dari skema tersebut cukup menakjubkan dan mampu menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Indonesia, yang memiliki potensi akademik tinggi jika diberikan dukungan sistemik.
Selain itu program juga diarahkan untuk menjawab kebutuhan tenaga pengajar terutama di bidang pendidikan vokasi.
“Tidak sedikit anak muda kita yang sebenarnya punya minat akademik yang kuat. Jika mereka bisa terhubung dengan jalur pengembangan SDM yang tepat dan terintegrasi, mereka bisa langsung berkontribusi untuk mengajar di perguruan tinggi vokasi setelah lulus,” lanjut Dirjen Khairul.
Menjawab keresahan terkait jumlah peserta didik di pendidikan tinggi vokasi, Dirjen Khairul juga menyoroti pentingnya pencitraan merek (rebranding) pendidikan vokasi yang selama ini dipersepsikan sebagai pilihan kedua.
Saat ini sedang dilakukan berbagai upaya agar dapat mengurangi gap yang ada antara pendidikan vokasi dengan sarjana.
"Ini juga harus didukung bersama, agar pendidikan vokasi dapat menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang memang memiliki minat pada pendidikan tinggi yang berbasis praktik,” jelas Dirjen Khairul.
Hal itu meliputi penguatan program vokasi, pemberian gelar akademik terapan yang lebih spesifik, serta perluasan kerja sama dengan industri dan dunia usaha.
Di sisi lain, Dirjen Khairul Munadi juga tengah mereformasi regulasi untuk membuka jalan bagi pengembangan program studi dan cabang baru, khususnya di perguruan tinggi swasta yang memenuhi kriteria.
Ditjen Dikti Kemdiktisaintek membuka peluang lulusan sarjana kuliah S2 dengan masa studi setahun, lalu lanjut Doktoral
- Kemdiksainstek: Gerakan #KampusBerdampak Bukti MBKM Berlanjut
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- Perpres Tukin Dosen & ASN Kemdiktisaintek Terbit, 3 Menteri Ungkap 5 Poin Penting
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini