Kemenag Akui Penularan Covid-19 di Pesantren Masih Terjadi

Kemenag Akui Penularan Covid-19 di Pesantren Masih Terjadi
Ilustrasi, waspada virus corona! Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan berbagai langkah meminimalisir penyebaran Covid-19 di pondok pesantren. Hal ini dilakukan setelah adanya kasus santri atau kiai terinfeksi virus Corona.

Upaya itu menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur, dilakukan dengan mendorong pembelajaran secara daring. Namun, diakuinya ada sejumlah kendala yang dihadapi.

"Tidak semua pesantren berlokasi di perkotaan, keterbatasan jaringan dan kuota internet ditambah santri berasal dari berbagai daerah yang tentu tidak sama dengan lingkungan sekolah biasa. Jadi tidak mungkin kegiatan pembelajaran daring dapat diterapkan secara merata," kata Waryono di Jakarta, Sabtu (12/12).

Dia mengatakan, tantangan terbesar di pesantren adalah physical distancing. Sebab, kamar santri selama ini dihuni beberapa orang. Karena itu mereka terus didorong untuk disiplin memakai masker.

"Ini merupakan tugas berat. Walaupun kiai sudah sering kali mengingatkan untuk menerapkan 3M. Bahkan, tradisi makan bersama sudah ditiadakan walaupun sebelum pandemi tradisi tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari," ujar Waryono.

Dia mengapresiasi pondok pesantren yang terus melakukan berbagai pembenahan dalam rangka upaya mitigasi persebaran Covid-19. Penerapan protokol kesehatan pun telah diperketat.

Di sisi lain Kemenag juga telah memberikan bantuan melalui bantuan operasional pesantren (BOP) untuk menyediakan fasilitas dan alat alat pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kemenag telah memberikan bantuan melalui BOP untuk penanganan Covid-19. Dana bantuan ini digunakan untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer. Pesantren juga terus berbenah untuk meminimalisir penyebaran,” terangnya.

Kemenag juga terus berupaya meminimalisir penularan virus Corona di berbagai Pondok Pesantren.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News