Kemendagri Dukung Ranperda Baca Tulis Alquran
Jumat, 27 Januari 2012 – 13:38 WIB
Adapun dalam bab evaluasi, bebernya, juga ditekankan perlunya memperjelas mekanisme evaluasi. "Catatan penting dari Kemendagri adalah pada Bab Sanksi perlu dipertegas acuan perundang-undangan penjatuhan sanksi dan perlu diubah sanksi administratif berupa pencabutan hak, diubah menjadi pencabutan izin lembaga penyelenggara pendidikan baca tulis Alquran," beber Mudzakkir, politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini.
Baca Juga:
Menurut Mudzakkir, Gani dari Kemendagri menyarankan kepada pansus untuk melakukan banyak simulasi dari isi ranperda agar sistem dan mekanisme penerapan perda lebih efektif.
"Menurut Pak Gani, banyak perda dibuat tapi ternyata tidak efektif karena sulit untuk diimplementasikan. Bagian Pengkajian dan Evaluasi Produk Hukum Kemendagri juga akan memberikan masukan tertulis terhadap isi maupun sistematika penulisan draft ranperda ini sebagai acuan bagi pansus dalam penyempurnaan isi dan aspek legal drafting," beber anggota Komisi C DRPD Kota Makassar ini.
Selain ke Jakarta, tim pansus juga berkunjung ke Bogor yang telah lebih dulu memiliki Perda Diniyah yang isinya sama dengan Ranperda Baca Tulis Alquran. Adapun anggota tim pansus yang ikut kunker adalah Nelson Kamis, Suardi Hiong, Nurmiati, Hamzah Dorahing, Iqbal Djalil, Enre Cecep Lantara, Erna Amin, Zaenal Dg Beta dan Amar Bustanul. Dijadwalkan pansus kembali ke Makassar, Jumat hari ini. (nin)
MAKASSAR--Tim Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pendidikan Baca Tulis Alquran di DPRD Kota Makassar, mendapat lampu hijau dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar
- Sumbangsih MMSGI Ciptakan Pendidikan yang Inklusif