Kemendagri: Smart City Harus Sesuai dengan Kebutuhan Wilayah

“Praktik-praktik yang sudah ada dan baik ini bisa menjadi contoh bahkan direplikasi ke daerah lain. Pemda lain tidak perlu malu menduplikasi, daripada harus menciptakan sendiri dan menelan biaya yang mahal. Cara ini juga akan meminimalisasi banyak aplikasi yang mubazir. Jika bisa diterapkan ke seluruh Indonesia, nantinya bisa dibuat aplikasi super. Tentu kita bicara dan bahas secara bersama-sama terlebih dahulu,” paparnya.
Sebenarnya sudah ada upaya mereplikasi praktek-praktek dan aplikasi yang sudah terbukti membantu pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Itu dilakukan, baik dengan prakarsa pemerintah pusat, maupun secara mandiri melalui kerja sama diantara pemda-pemda.
Safrizal menuturkan untuk memberikan pengetahuan luas tentang smart city dan akses kepada pihak-pihak yang telah lebih menerapkan sebelumnya, pihaknya akan menggelar Integrated Technology Event (ITE) Hybrid Event 2021 di Surabaya pada 1-2 Desember mendatang.
ITE Hybrid Event 2021 merupakan kolaborasi dari tiga pameran dan forum, antara lain Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) yang akan diselenggarakan untuk ke-4 kalinya, Indonesia International Water Expo (IIWEX), dan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) yang perdana akan diselenggarakan di Surabaya nanti. Dalam acara itu akan ada forum diskusi bagaimana merancang kota cerdas, serta pameran produk, dan layananan berbasis TI.
Kegiatan ITE Hybrid Event 2021 didukung oleh para pelaku industri teknologi dan penyedia solusi kota cerdas antara lain; Google Cloud Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Signify Commercial Indonesia, PT Endress + Hauser Indonesia, TOA, dan PT Jasa Sarana.
Selain itu mengundang partisipan dari Kementerian dan Lembaga terkait, Gubernur, Wali Kota, Bupati, Perangkat daerah, PDAM seluruh Indonesia, Perwakilan Kedutaan & Institusi Asing, Asosiasi, dan Media.
“Kami juga siap membantu pemda-pemda untuk bekerja sama dengan kota-kota besar di dunia. Ingat, setiap wilayah punya persoalan, sumber daya, dan tantangan yang berbeda. Jadi belum tentu satu teknologi berhasil di suatu tempat, bisa berguna di wilayah lain. Maka, pemda-pemda juga harus memperkuat dulu riset tentang kebutuhan dasar di masa sekarang dan depan untuk wilayahnya agar penciptaan layanan dan produk bisa tepat sasaran dan guna,” pungkasnya. (dil/jpnn)
Sejumlah provinsi, kabupaten, dan kota, secara perlahan mengkonsep sendiri smart city dengan menyesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya
Redaktur & Reporter : Adil
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pemerintah Pastikan Proses Pengisian DPRP Mekanisme Pengangkatan Berjalan Transparan
- Ini Penjelasan Wamendagri Ribka Soal Upaya Kemendagri Awasi Pengelolaan Keuangan Daerah
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Kemendagri Beber Alasan Penunjukan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Otda 2025
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran