Kemendikbud Akui Internet Masih Jadi Kendala Pertunjukan Daring

Kemendikbud Akui Internet Masih Jadi Kendala Pertunjukan Daring
Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru. Foto: dok. pribadi

Saat pandemi seperti saat ini, The Resonanz Children’s Choir mulai melakukan PJJ satu bulan setelah iimbauan untuk tetap berada di rumah.

Mengajar olah vokal tanpa tatap muka memang menjadi tantangan tersendiri, tetapi Avip Priatna memastikan kualitas pengajarannya tetap optimal.

“Bahkan ada yang ditawari berlatih dengan pertemuan tatap muka, malah memilih untuk belajar jarak jauh karena menurut mereka lebih nyaman,“ jelas Avip Priatna.

Mengajar anak-anak yang tergabung dalam paduan suara secara jarak jauh, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Luciana Oendoen, pelatih The Resonanz Children’s Choir. Menurut dia, dengan belajar daring, anak-anak justru lebih fokus. Sebab, cara pemberian materi lebih variasi.

Lebih lanjut dikatakan Ahmad Mahendra, ada beberapa hal yang kurang mendukung dalam pelaksanaan pertunjukan daring atau PJJ. Misalnya akses internet yang belum merata, pelaku budaya belum siap dengan cara daring ini.

"Karena itu, kami akan menyiapkan workshop dan forum grup diskusi. Nantinya, ketika pandemi berlalu, seluruh kegiatan daring untuk mendukung pelaku budaya akan tetap berlangsung,” janji Ahmad Mahendra.

Selain acara Talk show virtual ini, Kemendikbud juga mempersembahkan Senandung Anak negeri, berupa konser virtual dari anggota The Resonanz Children’s Choir yang bisa disaksikan di channel YouTube Budayasaya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbu Ahmad Mahendra mengakui bahwa internet masih menjadi kendala pertunjukan daring.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News