Kemendikbud Jangan Terkesan Reaksioner

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku. Khususnya buku-buku pelajaran.
"Jika ada konten yang tidak tepat tetapi lolos, berarti peninjauan buku oleh pemerintah masih lemah," katanya, kemarin menanggapi beredarnya buku Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X dan XI terbitan kemendikbud yang berisi muatan ajaran radikal.
Asrorun juga mengatakan, respon Kemendikbud berupa penarikan itu tidak boleh didasari dengan bahan kajian yang sepotong-sepotong.
Buku itu, jika memang akan ditarik, harus dikaji secara menyeluruh terlebih dahulu. Dia tidak ingin Kemendikbud justru terkesan reaksioner dan tidak arif. (wan/bil/dyn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alumni SanUr Jakarta, Bantu Pemberdayaan Perempuan NTT
- Open Badge Korea Masuk Indonesia, Targetkan 3 Ribu Sertifikat Digital
- IPDN Mengukuhkan 7 Guru Besar, Ada Nama Prof Hadi Prabowo
- Gelar Journalism Day, UBakrie Soroti Revolusi Streaming dan Tren Konsumsi Informasi
- Buka 36th AAOU Conference, Rektor UT Ungkap Peran Teknologi Digital Dalam Pembelajaran
- Hyper Class, Format Kelas Masa Depan untuk Belajar Bahasa Inggris Selama 24 Jam