Kemendikbud Jangan Terkesan Reaksioner

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku. Khususnya buku-buku pelajaran.
"Jika ada konten yang tidak tepat tetapi lolos, berarti peninjauan buku oleh pemerintah masih lemah," katanya, kemarin menanggapi beredarnya buku Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X dan XI terbitan kemendikbud yang berisi muatan ajaran radikal.
Asrorun juga mengatakan, respon Kemendikbud berupa penarikan itu tidak boleh didasari dengan bahan kajian yang sepotong-sepotong.
Buku itu, jika memang akan ditarik, harus dikaji secara menyeluruh terlebih dahulu. Dia tidak ingin Kemendikbud justru terkesan reaksioner dan tidak arif. (wan/bil/dyn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra
- Ini 4 Program Hasil Terbaik Cepat Presiden, Guru Honorer Masuk Prioritas
- Hari Pendidikan Nasional, ASDP Ajak Siswa Belajar Dari Dek Kapal
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Mendikdasmen Memastikan Komitmen Prabowo-Gibran Bangun Sekolah Sesuai Standar Mutu
- Sekolah Langganan Banjir Membuat Sudut Baca Digital