Kemendikbud Optimistis Menciptakan 66 Ribu Tenaga Kerja Terampil dari Lembaga Kursus

Kemendikbud Optimistis Menciptakan 66 Ribu Tenaga Kerja Terampil dari Lembaga Kursus
Wartanto, Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbud, Foto: mesya

Lebih lanjut Wikan menjelaskan, sekitar 16 ribu calon peserta lainnya akan mengikuti Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW). Mereka akan dilatih dan didekatkan dengan berbagai skema dukungan agar mereka mampu mengembangkan bisnis yang diharapkan akan terus berkembang, mendapatkan modal rintisan usaha dan mampu menyerap tenaga kerja di bidang non-formal.

“Totalnya di 2020 ini diharapkan akan segera tercipta 66 ribu SDM terampil dan berdaya mandiri, dihasilkan dari PKK dan PKW ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Wartanto, Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan menyampaikan syarat wajib LKP atau lembaga penyedia jasa kursus dan pelatihan lainnya.

Misalnya SMK dan kampus vokasi wajib memiliki laboratorium dan bengkel terapan, harus dipastikan dipilih hanya yang sudah "menikah" dengan DUDI dan dunia kerja.

Skema pernikahan (Link and Match) dimulai dari penyusunan materi pelatihan, atau kurikulum. Kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan kerja karena disusun bersama, akan menghasilkan SDM trampil yang harapannya langsung diserap dunia kerja. Pelatih kursus juga sebagian berasal dari praktisi dan DUDI.

Wartanto menjelaskan program PKK diperuntukkan bagi Usia 15-30 tahun dengan prioritas 15-25 tahun, Anak usia sekolah tidak sekolah (ATS), lulus tidak melanjutkan sekolah, peserta didik Paket C serta masyarakat yang menganggur.

Sedangkan PKW diperuntukkan bagi Usia 15-30 th dengan prioritas 15-25 tahun Putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan dan Belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur dan dari keluarga kurang mampu. (esy/jpnn)

Kemendikbud optimistis bisa menciptakan 66 ribu tenaga kerja terampil dari lembaga kursus.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News