Kemendikbud Waspadai Guru Contek Massal

Jelang Unas dan Uji Kompetensi

Kemendikbud Waspadai Guru Contek Massal
Kemendikbud Waspadai Guru Contek Massal
Menteri asal Surabaya itu mengatakan, jika masih ada guru yang keberatan dengan UKA, dipersilahkan. "Silahkan protes," ujar menteri peraih medali emas kemerdekaan pers 2012 itu. Namun, protes itu juga harus diikuti dengan penjelasan bagaimana cara menemukan kompetensi seorang guru tanpa UKA.

Nuh memang mengakui dalam praktek UKA ini kental nuansa pemaksaan. Tapi, dia tidak mempersoalkan itu. "Kita memang punya instrumen yang bisa memaksa guru meningkatkan kualitasnya," kata dia.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulityo mengatakan, para guru di bawah naungannya akan terus belajar untuk meningkakan kualitas. "Ada ataupun tidak ada UKA," tandasnya. Untuk guru-guru senior yang disebut bakal berat mengiktui UKA, diimbau untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai mereka stres karena bisa membuat persoalan guru semakin berat.

Sulistyo mengatakan, PGRI tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi kebijakan UKA. "Silahkan jalan saja. Itu kan kewenangan menteri," katanya.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memiliki dua agenda besar yang berpotensi menimbulkan kecurangan masal. Yaitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News