Kemendikbudristek Apresiasi Penggerak Budaya Kategori Pembaru, Ini Profil Mereka

Lisabona mengkolaborasi alur tahap belajar dan penelitian kolektif dengan kerja teknis digitalisasi.
“Sudah seharusnya dokumen film Indonesia tersimpan dengan baik dan dijaga untuk pengetahuan masa depan. Setiap film perlu ditonton generasi selanjutnya, maka itulah saya mengarsipkannya,” ungkap Lisabona.
Konsistensi Seni Tari Mulyani
Perhatian Mulyani terhadap seni tari memang telah hadir sejak lama di tanah kelahirannya, Wonosobo, Jawa Tengah.
Perempuan berusia 59 tahun ini adalah inisiator sanggar tari Ngesti Laras yang didirikan tahun 1992 dan menjadi ketuanya hingga kini.
Mulyani bukan sebatas seorang seniman tari, lebih dari itu ia juga menciptakan banyak kerajinan tangan guna mendukung karya tarian tersebut.
Mulyani secara konsisten juga menggali dan mengenalkan alat musik bundengan dan topeng lengger melalui souvenir, workshop, dan pementasan.
Kecintaan besar Mulyani pada seni tari juga ditunjukkan dengan melatih anak-anak berkebutuhan khusus tuna rungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dena Upakara.
Ini profil lima orang penggerak budaya terpilih menjadi penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 dari Kemendikbudristek
- MMS Group Indonesia Raih The Best Corporate Transparency and Emission Reduction Award 2025
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Inovasi Stem Cells Antar Ayu Widyaningrum Raih Women’s Inspiration Awards 2025
- Artefak Rasulullah Hadir Dipamerkan di Konvensi DMDI ke-25
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- Raih Penghargaan dari PWI Jatim, Wamen Viva Yoga: Ini Pelecut untuk Tingkatkan Kinerja