Kemendikbudristek Dorong Pelestarian Sungai Berbasis Budaya lewat Ekspedisi Batanghari

Kemendikbudristek Dorong Pelestarian Sungai Berbasis Budaya lewat Ekspedisi Batanghari
Ekspedisi Batanghari yang dimulai pada 27 Juli sampai dengan 9 Agustus 2023 di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Batanghari. Foto: dok Kemendikbudristek

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada Ekspedisi Batanghari meliputi seminar bertema kebudayaan dan lingkungan, bersih-bersih sungai, penanaman 10.000 bibit pohon, pelepasan 500.000 benih ikan, pembersihan area Candi Muaro Jambi, dan penanaman mangrove. 

Mahendra menjelaskan pelaksanaan Ekspedisi Batanghari berlokasi di tujuh titik, yakni dimulai dari Kawasan Candi Pulau Sawah Kabupaten Dharmasraya, Desa Cermin Alam Kab. Tebo, Benteng Tembesi Kab. Batanghari, Muaro Pijoan Kab. Muaro Jambi, Danau Sipin Kota Jambi, KCBN Muaro Jambi hingga terakhir di Desa Pangkalan Babu Kab. Tanjung Jabung Barat.

Dia menjelaskan pada perjalanan Ekspedisi Batanghari Kemendikbudristek melibatkan komunitas/aktivis budaya dan lingkungan tingkat lokal dan nasional, peneliti (arkeolog, sejarawan, ahli agronomi dan holtikultura, serta ahli perikanan dan budidaya), jurnalis, pelajar dan mahasiswa, Putri Indonesia Jambi 2023, figur publik, serta masyarakat umum.

Ekspedisi Batanghari juga didukung oleh beberapa instansi dan komunitas antara lain; Universitas Jambi, Bank Indonesia, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Jambi, Balai Peningkatan Budi Daya Air Tawar Sungai Gelam Jambi, Polairud Polda Jambi, Indonesiana TV, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatra Barat, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi dan Bangka Belitung, Eiger Adventure, Mongabay, Eksotika Desa, River Defender, Kertabumi, Gerakan Muaro Jambi Bersakat (Muara Jambi), Sekolah sungai (MuaraJambi), EH jambi (Kota Jambi), Panorama Kuala Jambi (Tanjabtim), Pokdarwis Tungkal Satu (Tanjabbar), Perkumpulan Peduli Lingkungan (Dharmasraya), UKM Go Green UNJA (Kota Jambi), Ikatan Pemuda Pulau Punjung (Dharmasraya), KOMPASA (Tebo), Sanggar Seni Kuali Mas (Tebo), Akar Serumpun (Batanghari), Batanghari Heritage (Batanghari), dan Dwipanada.

"Pemerintah pusat, daerah, dan kalangan masyarakat saling berkolaborasi untuk menggali kembali nilai-nilai peradaban di sepanjang aliran sungai dan aspek budaya yang dilahirkannya," pungkas Mahendra.(mcr10/jpnn)

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan Ekspedisi Batanghari merupakan upaya penyadaran publik soal budaya


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News