Kemendikbudristek: Praktisi Mengajar Bukan Pesaing Dosen

Kemendikbudristek: Praktisi Mengajar Bukan Pesaing Dosen
Kemendikbudristek menegaskan program Praktisi Mengajar bukan pesaing dosen. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak para mahasiswa mengikuti program Praktisi Mengajar.

Menurut Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Sofwan Effendi dengan mengikuti program tersebut, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi profesional sesuai bidangnya.

"Jadi, mahasiswa bukan hanya mendapatkan kompetensi akademik, kepakaran, cara berpikir, cara pemecahan problem, tetapi juga langsung dihadapkan pada problem riil dari pengalaman yang disiapkan atau disampaikan oleh para praktisi yang dihadirkan di kampus,” tutur Sofwan di Jakarta, Sabtu (25/6).

Untuk bisa bergabung menjadi pengajar, ujar Sofwan, praktisi bisa mengajukan pendaftaran ke perguruan tinggi dan program studi (prodi) yang dipilih sesuai kebutuhan serta kompetensi melalui laman praktisimengajar.id.

Selanjutnya, dosen di perguruan tinggi juga bisa mengajukan permintaan praktisi yang dibutuhkan.

Sofwan menegaskan, program ini merupakan kolaborasi antara akademik dengan praktisi bukan pesaing atau mengganti.

"Intinya, dosen dan praktisi akan saling berkolaborasi dan melengkapi, bukan mengganti," ucapnya.

Dia menjelaskan selain mendidik dan membimbing mahasiswa dari sisi keilmiahannya di kelas, dosen juga membutuhkan pengalaman di dunia industri. Begitu pun dengan praktisi, mereka juga membutuhkan ilmu yang melandasi kompetensinya.

Kemendikbudristek menegaskan praktisi mengajar bukan pesaing dosen atau mengganti tugas dosen, jangan salah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News