Kemendikbudristek Tidak Menerjunkan Mahasiswa Kesehatan yang  Belum Kompeten Menangani Pasien

Kemendikbudristek Tidak Menerjunkan Mahasiswa Kesehatan yang  Belum Kompeten Menangani Pasien
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

"Semangat kerelawananan, altruisme, dan nasionalisme menjadi nilai dasar dalam implementasi program relawan yang merupakan bagian dari transformasi kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka," terangnya. 

Sejak Maret 2020, pelibatan lebih dari 10 ribu mahasiswa kesehatan dalam penanganan Covid-19 di tingkat nasional telah digerakkan melalui Program Relawan Covid-19 Nasional (RECON).

Program itu merupakan kerja sama Ditjen Dikti, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Indonesia (ISMKI), dan Asosisasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

Kerja sama ini memberikan tele-KIE dan pendampingan kepada masyarakat yang didampingi para dosen/case manager. 

Khususnya untuk mahasiswa kedokteran, lebih dari 2.000 mahasiswa co-as telah mengabdi melalui RECON. Lebih dari 10 ribu mahasiswa kedokteran dan kesehatan juga terlibat aktif dalam program nasional Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19 yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), BNPB, dan ISMKI.

Selain itu para mahasiswa kedokteran dan kesehatan juga melakukan gerakan edukasi perubahan perilaku bagi  masyarakat, yang disinergikan dengan program kampus siaga dan kampung siaga di tiap wilayah. 

Selanjutnya sejak Maret 2021, gerakan RECON dilanjutkan menjadi “Kampus Lacak Covid-19”, di mana lebih dari 1.000 mahasiswa kedokteran dan mahasiswa kesehatan berperan sebagai contact tracer Covid-19 untuk membantu fasilitas layanan kesehatan di wilayah, sesuai dengan prosedur dari Kemenkes. 

Terkait program pelibatan tersebut, Nizam menjelaskan, pelibatan mahasiswa kesehatan saat ini juga difokuskan untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi di setiap wilayah, sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.

Kemendikbudristek menegaskan tetap melihat kompetensi mahasiswa kesehatan meski saat ini nakes banyak dibutuhkan selama pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News