Kemenhub Akui Kesulitan Membatasi Angkutan Umum di Jabodetabek

Kemenhub Akui Kesulitan Membatasi Angkutan Umum di Jabodetabek
Penumpang KRL masih tampak ramai menggunakan moda transportasi umum itu di Stasiun Jakarta Kota meskipun DKI Jakarta telah menetapkan PSBB. ANTARA/Muhammad Zulfikar/am.

jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Menteri Perhubungan (Menhub) Bambang Prihartono menilai pembatasan transportasi di wilayah Jabodetabek seperti kereta komuter atau KRL sulit karena masih terdapat sektor yang beroperasi.

"Pernah kita mengeluarkan beberapa kebijakan melakukan pembatasan perjalanan, ini sulit dilakukan secara optimal karena masih ada sektor-sektor lainnya yang masih bergerak," ujar Bambang dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (14/5).

Menurut dia, beberapa sektor yang masih berjalan normal dan dizinkan beroperasi di Jabodetabek berpengaruh terhadap pergerakan masyarakat yang luar biasa di transportasi umum.

"Jadi tidak heran walaupun sudah dibatasi, penumpangnya masih padat. Bahkan kepadatan penumpang di transportasi umum masih terlihat di hari Sabtu. Dengan demikian ini menunjukkan bahwa moda transportasi, khususnya transportasi umum dibutuhkan dalam kondisi apapun," kata Staf Ahli Menhub tersebut.

Bambang mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan dengan tidak melakukan lockdown, dan kemudian harus melakukan pembatasan sosial.

Oleh karena itu pemerintah harus berusaha menyediakan transportasi-transportasi umum secara tetap namun protokol kesehatan pencegahan Covid-19 wajib dilaksanakan.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan penularan virus corona atau COVID-19 bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di Kereta Rel Listrik (KRL), menyusul adanya tiga pengguna moda tersebut yang positif terinfeksi COVID-19.

Kemenhub menjelaskan pihaknya terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di berbagai moda transportasi, termasuk di KRL.

Staf Ahli Menteri Perhubungan (Menhub) Bambang Prihartono menilai pembatasan transportasi di wilayah Jabodetabek seperti kereta komuter atau KRL sulit karena masih terdapat sektor yang beroperasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News