Kemenhub Sarankan Pemudik Atur Perjalanan, Ini Tujuannya
Menurut dia, potensi pergerakan banyak muncul hingga ke arah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kami sudah setuju untuk target angkutan Lebaran tahun ini, yaitu keselamatan dari segi Covid-19 dan kelancaran lalu lintas,” kata Dirjen Budi.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) ini, akan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas dan manajemen kebutuhan lalu lintas berupa ganjil genap dan sistem satu arah.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Firman Santyabudi menjelaskan, ketika kapasitas jalan tidak mencukupi untuk menampung jumlah kendaraan yang lewat, rasionya harus di bawah 1.
"Dengan angka 23 juta di jalan tol, itu ada di angka 1,8. Artinya, kendaraan tidak bisa bergerak,'' ucapnya.
Pihaknya menyampaikan hal ini kepada masyarakat untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan menerapkan kebijakan itu.
Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah ganjil genap dan sistem satu arah pada masa arus mudik berlaku pada 28 April-1 Mei.
Pada Kamis, 28 April mulai pukul 17.00 WIB sampai 00.00 WIB berlaku ganjil genap dan sistem satu arah mulai dari Km 47 (Tol Jakarta- Cikampek) sampai Km 414 (gerbang tol Kalikangkung).
Kemenhub menyarankan pemudik untuk mengatur perjalanan untuk mencegah kepadatan lalu lintas
- Kemenhub Memfasilitasi Kepulangan Jenazah ABK Kapal MV Hompu 1
- Berikan Penghargaan ke Korlantas, Lemkapi Ungkap Hasil Survei Mudik Lebaran
- Turut Sukseskan Angkutan Lebaran, DLU Terima Penghargaan dari Kemenhub
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu
- Balik Rantau, Pemprov Jateng Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis
- Mantap! Pelita Air Capai Tingkat Ketepatan Waktu hingga 95 Persen saat Arus Balik Lebaran