Kemenhub Sebut Kolaborasi jadi Kunci Penanganan ODOL Lebih Optimal

Kemenhub Sebut Kolaborasi jadi Kunci Penanganan ODOL Lebih Optimal
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan dalam menanggani kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kendaraan over dimension over load (ODOL). Foto: dok Kemenhub

jpnn.com, TANGERANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan dalam menanggani kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kendaraan over dimension over load (ODOL) lebih optimal harus dilakukan kolaborasi.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Kemenhub Darat Hendro Sugiatno dalam kegiatan focus group discussion (FGD) “Roadmap Zero ODOL” di Hotel Atria Gading Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (24/1).

“Kegiatan ini untuk memberikan masukan dan support terhadap pelaksanaan penanganan Zero ODOL yang akan dilaksanakan mulai 2023 ini,” kata Dirjen Hendro.

Dia menyatakan Ditjen Hubdat saat ini perlu masukan dan kritik dari para pemangku kepentingan baik dari instansi pemerintah, Kepolisian, dan stakeholder.

Untuk pelaksanaan Zero ODOL pada 2023 perlu dilakukan pentahapan terlebih dahulu, mengingat pada 2022 pelaksanaan penegakan hukum terkendala oleh situasi sosial dan ekonomi seperti adanya kelangkaan minyak goreng di awal 2022 dan gejolak para pengemudi truk.

Sehingga, kata dia, perlu dilakukan pentahapan awal melalui pemantapan beberapa kegiatan sebelum dilaksanakan penegakan hukum yang lebih komperensif dan menyeluruh.

Pentahapan penanganan Zero ODOL meliputi sosialisasi dan edukasi, optimalisasi kinerja UPPKB, optimalisasi kinerja Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor (KIR Kendaraan), penegakan hukum melalui penerapan sanksi peringatan dan tilang.

Terhadap angkutan yang melakukan pelanggaran tata cara pemuatan yang membahayakan keselamatan dilakukan Penangguhan Perjalanan dan transfer muatan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan dalam menanggani kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kendaraan over dimension over load (ODOL).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News