Kemenhub Terapkan Dua Sistem Ini, Truk ODOL Jangan Coba-Coba Membandel

Kemenhub Terapkan Dua Sistem Ini, Truk ODOL Jangan Coba-Coba Membandel
Petugas Kemenhub sedang mengecek truk yang kelebihan muatan. Foto: Humas Kemenhub

jpnn.com, CIKARANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat menggalakkan sistem transfer muatan jika truk terbukti melebihi muatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan, biaya transfer muatan ditanggung pemilik kendaraan maupun pemilik barang.

''Mobilnya tidak diizinkan melanjutkan perjalanan sebelum melakukan transfer muatan,'' ucapnya.

Dirjen Budi juga mengecek pintu tol Palimanan terkait uji coba alat timbang portabel atau weigh in motion (WIM) yang dilakukan PT Lintas Marga Sedaya (Astra Tol Cipali).

“Telah dilakukan uji coba alat penimbangan kendaraan bermotor yang dinamakan weigh in motion. Dari hasil uji coba ini, akan ada setruk yang dikeluarkan alat tersebut yang mengindentifikasi jumlah muatan kendaraan,” ungkap Dirjen Budi.

Dia menambahkan, dengan alat WIM, kendaraan tetap bergerak berbeda dengan alat timbang yang biasanya ditemukan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang.

“Ke depan, secara bertahap, kami mengevaluasi seluruh WIM yang terpasang di jalan tol maupun jembatan timbang untuk mengetahui efektivitas penggunaan alat tersebut dalam memberantas angkutan barang yang melanggar batas muatan,” kata Budi.

Sementara itu, Presiden Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Aziz mengatakan, pihaknya menggunakan tiga alat yang saling terintegrasi.

Kemenhub akan menerapkan sistem transfer muatan dan fasilitas alat timbang portabel untuk menindak truk ODOL yang membandel

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News