Kemenkes Pasikan Susu Kental Manis Tidak untuk Balita

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari angkat bicara terkait polemik susu kental manis (SKM) yang menurut edaran BPOM RI tidak mengandung susu dan berbahaya.
Soal edaran itu, Kirana mengatakan harus ditanya terlebih dahulu ke BPOM yang lebih mengetahuinya. Tapi karena banyak masyarakat menyalahartikan penggunaan SKM, Kemenkes hanya menganjurkan tidak dikonsumsi oleh balita.
"Kami tidak menganjurkan itu untuk balita. SKM banyak digunakan untuk makanan-makanan snack atau untuk, ya makanan di pesta-pesta, jadi tidak untuk pemenuhan nutrisi. Kita tahu kebutuhan balita harus memperhatikan kecukupan gizi," ucap Kirana di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/7).
Sementara SKM, lanjut dia, terlalu banyak mengandung gula sehingga melebihi kebutuhan asupan bagi balita. Bila anak kebanyakan mengonsumsi gula, maka dia akan kekurangan zat yang lain.
"Padahal dia butuh protein, butuh lemak. Kalau sudah makan gula dia cenderung untuk tidak makan yang lain. Ini yang harus kita hindari," jelasnya.
Hal yang sama juga berlaku bagi dewasa. Intinya kecukupan gizi bagi setiap orang ada ukurannya. Inilah yang harus diperhatikan masyarakat. Tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu banyak kandungan gulanya. (fat/jpnn)
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari angkat bicara terkait polemik susu kental manis
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- Cegah Penyakit Tidak Menular, Remaja Diminta Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Cak Imin Minta Kemenkes Lakukan Ini Setelah Siswa Keracunan Menyantap MBG
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat