Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang

Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, Ph.D, KEMD (tengah) hadir dalam media briefing waspada DBD, Rabu ((23/4/2025). Foto Mesya/JPNN

DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, kepadatan penduduk, dan mobilitas masyarakat. Artinya, siapa pun bisa berisiko terkena penyakit ini. 

"Oleh karena itu, pencegahan yang menyeluruh perlu menjadi perhatian bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi DBD secara efektif,” ujar Prof. Dante. 

Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Takeda Innovative Medicines atas terselenggaranya acara media briefing “Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan”.

"Saya berharap kampanye ini menjadi titik awal lahirnya gelombang kepedulian dan aksi nyata dari seluruh lapisan masyarakat, demi mendukung cita-cita besar kita bersama yakni ‘Nol Kematian Akibat DBD pada Tahun 2030," ucapnya.

Ketua Tim Kerja Arbovirosis Kemenkes, dr. Fadjar SM Silalahi, menegaskan, dengue adalah penyakit yang bisa mengancam nyawa, dan tidak bisa menunggu sampai puncak kasus (wabah) untuk bertindak.

Selain itu, banyak masyarakat yang masih salah menganggap bahwa dengue merupakan penyakit musiman, padahal faktanya tidak begitu. 

"Penyakit dengue ada dan dapat menyebar sepanjang tahun, walaupun memang pada bulan-bulan tertentu kasusnya bisa melonjak secara signifikan. Salah satu tantangan besar kami adalah melawan persepsi tersebut,' katanya. 

Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, mengungkapkan edukasi publik memiliki peran kunci mengubah cara dalam memahami dan menghadapi dengue.

Kemenkes & Takeda edukasi pentingnya pencegahan Dengue, jangan tunggu wabah datang

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News