Kemenpar Berbagi Jurus Pengembangan Wisata Halal di ATM 2017

Kemenpar Berbagi Jurus Pengembangan Wisata Halal di ATM 2017
Riyanto Sofyan selaku ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Kemenpar saat menjadi pembicara apda diskusi ATM Global Halal Tourism Summit 2017 di Dubai, Rabu (26/4). Foto: Kemenpar

Yang tak kalah penting dalam pengembangan destinasi wisata halal adalah pembentukan Halal Travel Alliance. Awal terbentuknya Halal Travel Alliance berawal dari Halal Travel Consortium di Indonesia yang meliputi 589 travel agent yang tergabung di dalamnya.

Riyanto yang juga dikenal sebagai perintis hotel syariah itu mengatakan, Halal Travel Alliance memperoleh sambutan antusias karena sebelumnya memang tidak ada wadah digital untuk keperluan business to business (B to B) yang bisa menampung database industri pariwisata halal di kawasan ASEAN.

“Di mana para pelaku industri tersebut dapat dengan mudah melakukan aktivitas cross-selling dan meningkatkan skala ekonomi ke skala yang lebih luas cakupannya,” tuturnya.

Saat ini setidaknya ada tiga daerah di Indonesia yang serius menggarap wisata halal. Yakni Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Barat dan Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Upaya pengembangan wisata halal di Indonesia bahkan telah memperoleh pengakuan di tingkat dunia. Buktinya, World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi memilih Indonesia sebagai pemenang untuk 12 dari 16 kategori penghargaan.(adv/jpnn)

 


Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin serius dalam memasarkan destinasi wisata yang mengutamakan kehalalan. Pasar wisata halal yang sangat menjanjikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News