Kemenpar Manfaatkan Momentum di ITE Hong Kong

Kemenpar Manfaatkan Momentum di ITE Hong Kong
Ilustrasi. Foto: kemenpar.go.id

jpnn.com - JAKARTA - Hong Kong tetap dipandang sebagai pasar potensial buat promosi Wonderful Indonesia. Tidak salah jika Kemenpar merancang performance di perhelatan International Travel Expo (ITE) yang akan dilaksanakan tanggal 16 - 19 Juni mendatang  di Hong Kong Convention & Exhibition Centre.

”Kami fasilitasi 8 Industri Pariwisata Indonesia ke even tersebut, kami akan maksimalkan peluang sales di Hong Kong yang ibarat kolam, banyak ikannya," ujar I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Luar Negeri Kemenpar. 

Lebih lanjut Pitana mengatakan, ITE Hong Kong merupakan event yang bersifat Business to Business (B to B) yang merupakan event terbesar di kawasan Hong Kong dan dihadiri lebih dari 50 negara dan 607 peserta pameran, 11.874 buyers yang terdiri dari 75 persen Hong Kong dan 25 persen daratan China.

”Dua hari pertama akan dilakukan B to B dan selanjutnya 2 hari terakhir dilaksanakan dengan B to C. Selama pameran berlangsung, salah satu rangkaian kegiatan adalah seminar. Ini akan menjadi acara yang sangat penting juga untuk pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Sekadar informasi, Kemenpar telah berpartisipasi pada Kegiatan ITE Hong Kong sejak tahun 2008 dan ITE Hong kong telah berlangsung sejak tahun 2005. Peserta negara yang berpartsipasi pada event ini adalah: Syscelles, Maldives, Jerman, Australia, Jepang, Malaysia, Philipina, Korea Selatan, Singapore, Thailand, Egypt, Kawasan Eropa, China, India, Taiwan dan Amerika.

”Kami akan menebarkan wonderful Indonesia di lahan booth yang kami sewa yakni 6 booth dengan luas 54 meter persegi. Booth itu akan didesain dengan fokus bernuansa Wonderful Indonesia Kapal Phinisi dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater yakni Batam, Jakarta, dan Bali,” tambah pria yang pernah mengayam pendidikan di Canberra, Australia itu.

Seperti diketahui, Kemenpar akan menjadikan Hong Kong sebagai pasar wisata sekaligus daerah untuk menarik wisatawan mancanegara lebih banyak agar datang ke Indonesia.

"Ada dua negara yang kami jadikan sebagai 'kolam ikan' untuk 'memancing' turis, yakni Singapura dan Hong Kong," tambah Pitana. Pitana menyebutkan sebagai hub (penghubung) terbesar di Asia Pasifik, tentu banyak pula turis dari berbagai negara yang datang ke Hong Kong. "Nah, para ekspatriat dan turis asing di Hong Kong ini, yang akan kita 'pancing' untuk datang ke Indonesia," katanya.

JAKARTA - Hong Kong tetap dipandang sebagai pasar potensial buat promosi Wonderful Indonesia. Tidak salah jika Kemenpar merancang performance

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News