Kemenperin Apresiasi Prinsip-prinsip Industri Hijau yang Diterapkan Tatalogam

Kemenperin Apresiasi Prinsip-prinsip Industri Hijau yang Diterapkan Tatalogam
Para pekerja Tatalogam Group (Ilustrasi). Foto dok Tatalogam Group

Phoenix Project diambil sebagai filosofi karena burung phoenix merupakan lambang kebangkitan.

Dengan beroperasinya pabrik tersebut diharapkan mampu menimbulkan multiplier effect pada para pelaku UMKM, IKM, rumah tangga di sekitar lokasi, hingga industri lain, khususnya industri roll forming di Indonesia sehingga mereka bisa mendapatkan akses ke bahan baku yang baik dan berkualitas.

Secara peluang, hilirisasi untuk BjLAS warna ini pabriknya memang belum banyak. Untuk itu harapannya produk akhirnya nanti bisa menjadi subtitusi impor.

Sementara itu, terkait penerapan industri hijau Stephanus menerangkan, Tatalogam Group selama ini selalu menutamakan industri hijau dalam kegiatan produksi mereka.

Selama ini ada tiga pilar yang diusung dan diterapkan dalam perusahaan yang dia pimpin.

Ketiga pilar itu adalah zero emissions, waste manajemen, dan yang terakhir penggunaan energy yang lebih bijak. Ketiga pilar ini juga diterapkan dalam Phoenix Project ini.

“Goalsnya nanti produk-produk yang kami produksi ini bisa digunakan di seluruh dunia, khususnya di Eropa yang saat ini sedang menerapkan CBAM atau Carbon Border Mechanisme,” terang Stephanus.(chi/jpnn)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong hilirisasi industri sebagai salah satu kebijakan strategis.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News