Kemenperin Berencana Buka Kawasan Industri Halal di Batam

Kemenperin Berencana Buka Kawasan Industri Halal di Batam
Ilustrasi. Foto:batampos/jpg

Pemerintah katanya akan coba mengadopsi sejumlah regulasi industri halal di Malaysia. Contoh yang lain adalah pemberian insentif pajak seperti Tax Holiday selama 10 tahun bagi industri halal yang masuk kawasan industri halal di Malaysia.

"Malaysia itu pusat industri halal terbesar di dunia. Contohnya adalah di Pantai Indah Industrial Park di Selangor. Mereka menjalin kerjasama dengan Singapura sebagai pusat distribusi produknya," ucapnya.

Hingga saat ini kata Warsito, produk halal Malaysia banyak yang diekspor ke China. Warsito mengatakan bahwa China saat ini sudah menjelma sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

"Namun produk halal bukan hanya digemari oleh negara yang banyak penduduk muslimnya. Tapi juga oleh negara non muslim karena komposisi bahannya yang teruji kualitasnya," ungkapnya lagi.

Produk halal saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bukan hanya disukai negara muslim saja tapi juga diincar oleh negara non muslim. Produk halal sudah menjadi standar mutu di dunia dan diakui penduduk dunia karena komposisi bahannya yang lebih ramah ke tubuh manusia.

"Sudah ada ketentuan bahwa produk halal itu harus seperti apa. Sudah seperti menjadi ISO sendiri yang diterapkan dan diakui dunia," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Ok Simatupang mengatakan sejumlah kawasan industri di Batam dan Bintan sudah mempersiapkan lahan untuk pengembangan kawasan industri halal.

"Sudah banyak investor yang datang kemari untuk mencari peluang investasi produk halal. Namun terbentur kenyataan bahwa di Indonesia, regulasinya belum ada sama sekali," ungkapnya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana membuka kawasan industri halal di kota Batam, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News