Kemenperin Punya 3 Program Bareng Jepang Untuk Pertumbuhan Industri Otomotif

Kemenperin Punya 3 Program Bareng Jepang Untuk Pertumbuhan Industri Otomotif
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Ilustrasi Foto: antara

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam kerangka program pembangunan industri otomotif 2022-2025.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazie mengatakan terdapat tiga pilot project yang akan dilakukan sebagai implementasi dari program kerja sama tersebut.

"Proyek tersebut berkaitan dengan kebijakan pengembangan sektor otomotif yang ditempuh pemerintah, misalnya Super Deduction Tax 300 persen bagi industri manufaktur yang berinvestasi dalam hal riset dan pengembangan (R&D)," ujar Taufik, Senin (30/5).

Perwakilan JICA Tomoyuki Yamada menyampaikan tiga program kerja sama Kemenperin-JICA akan dilakukan secara simultan dalam periode 2022-2025 oleh tiga working group.

Program pertama ialah implementasi digitalisasi melalui matching hub badan usaha komponen dan system integrator yang bertujuan untuk meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.

Program kedua merupakan pendampingan research, development, and design (R&D&D) untuk pemanfaatan insentif Super Deduction Tax sesuai PMK 153/2020.

Nantinya, program itu dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pedoman pelaksanaan R&D&D agar dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak badan usaha,

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News