Kemenpora Terima Tanah dari Merauke Dalam Rangkaian GPN 2017

Kemenpora Terima Tanah dari Merauke Dalam Rangkaian GPN 2017
Kemenpora Terima Tanah dari Merauke Dalam Rangkaian GPN 2017. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, MERAUKE - Kementerian Pemuda dan Olahraga menerima secara simbolis tanah dan air dari Kabupaten Merauke Papua.

Meski begitu, proses penyerahan tanah dan air sebagai rangkaian kegiatan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 dalam bingkai program nasional Ayo Olahraga tidaklah berjalan sesuai harapan.

Panitia pusat dan lokal GPN 2017 harus bekerja keras meyakinkan Pemerintah Kabupaten Merauke tanah dan air yang dibawa dari titik nol Sota Distrik Merauke dan berjarak 70 kilometer dari ibu kota kabupaten untuk Indonesia.

Nantinya, tanah dan air dari Merauke yang akan dibawa untuk disatukan dengan tanah dan air dari berbagai daerah lainnya di Indonesia.

Tanah dan air itu nantinya akan membentuk sebuah monumen Negara Kesatuan Republik Indonesia di kawasan Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah tepat pada puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2017.

Bupati Merauke Frederikus Gebzenya mengaku berat hati untuk  melepas dan menyerahkan tanah dan air yang diambil melalui proses upacara militer di titik nol Sota Distrik Merauke.

Itu merupakan titik terluar berbatasan langsung dengan Papua New Guinea yang dalam prosesnya akan dibawa dengan menggunakan alat pembawa khusus asli Papua atau noken.

“Menyerahkan tanah sama dengan menyerahkan harga diri kami sebagai warga Merauke dan umumnya warga Papua,” ujar Freddy, sapaan akrab Frederikus Gebzenya saat ramah tamah dengan rombongan Kemenpora yang dipimpin Plt Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah beserta tim GPN 2017 di Merauke, Sabtu (13/5) malam waktu setempat.

Kementerian Pemuda dan Olahraga menerima secara simbolis tanah dan air dari Kabupaten Merauke Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News