Kemenristekdikti Selidiki Penipuan Mahasiswa di Taiwan
jpnn.com, JAKARTA - Kemenristekdikti bersama pemangku kebijakan terkait akan mengevaluasi kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Taiwan.
Hal itu dilakukan menyusul kabar yang menyebut ratusan mahasiswa Indonesia tertipu beasiswa dan menjadi pekerja kasar di Taiwan.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Ismunandar mengatakan pengiriman mahasiswa ke Taiwan merupakan kerja sama resmi antara pemerintah Indonesia dan Taiwan.
Ada program kerja sama pendidikan kementeriannya bertajuk Industry Academia Collaboration (IAC). Jika berdasarkan pada program itu, maka biaya hidup dan perkuliahan mahasiswa peserta program tersebut ditanggung pihak Taiwan.
Kemudian, di sela perkuliahan, peserta program IAC tersebut bekerja atau magang di industri. Ada peserta program yang mendaftar melalui Kemenristekdikti.
Tapi, ada pula yang langsung kerja sama dengan pemerintah daerah. ''Bisa dipastikan (yang menjalani kerja paksa, Red) bukan yang dari Kemenristekdikti,'' tegasnya.
Ismunandar berharap para orang tua yang anaknya menjadi peserta IAC tetap tenang. Kemenristekdikti bersama Kemenlu dan perwakilan di Taipei akan mencari kejelasan kasus itu secepatnya.
Ismunandar juga menyampaikan pernyataan resmi dari Hsin Wu University. Menurut dia, kampus tersebut membantah terjadi pemagangan ilegal dan dugaan eksploitasi manusia melalui program IAC.
Ratusan mahasiswa Indonesia tertipu beasiswa dan menjadi pekerja kasar di Taiwan.
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama