Kementan Ajak Petani Lakukan Pemupukan Berimbang

Kementan Ajak Petani Lakukan Pemupukan Berimbang
Kegiatan webinar yang digelar Forwatan bersama Kementan. Foto: dok. Forwatan

jpnn.com, JAKARTA - Kementan menyebut bahwa saat ini penggunaan pupuk di kalangan petani telah berlebihan dari dosis yang disarankan.

Hal itu menyebabkan kondisi unsur hara di lahan pertanian menjadi kian menipis.

"Untuk itu kami mengajak petani agar memanfaatkan pupuk secara efektif, berimbang, dan efisien sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian yang lebih optimal,” kata Karo Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam webinar yang digelar Forwatan, Selasa (11/5).

Dalam webinar bertemakan Peningkatan Produksi Pertanian dengan Pemupukan Berimbang itu, Kuntoro menyebut petani sudah berlebihan menggunakan beberapa jenis pupuk kimia sehingga akan berdampak kepada kesuburan tanah.

Sementara itu, Kepala Balitbang Kementan Ladiyani Retno Widowati mengatakan, pertanian saat ini mengalami degdradasi, penurunan kualitas, dan produktivitas akibat pemupukan yang berlebihan atau tidak berimbang.

“Berimbang itu artinya sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan target. Jadi, harus tahu, pemberian pupuk itu untuk mencapai semua status, semua hara esensial seimbang, sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk meningkatkan produksi mutu hasil, meningkatkan efisiensinya," kata dia.

Menurutnya, Indonesia sangat kaya akan keragaman tanah, dari ujung Sabang sampai Merauke. Setiap tanah memiliki tingkat kesuburan berbeda. Karena itu, kebutuhan pupuk setiap tipe tanah berbeda-beda.

Tanaman akan merespons berapa jumlah pupuk yang ditambahkan ke tanah. Namun harus hati-hati karena yang ditambahkan harus sesuai dengan kebutuhan.

Kementan menyebut bahwa saat ini penggunaan pupuk di kalangan petani telah berlebihan dari dosis yang disarankan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News