Kementan Cetak Mobilizer Muda Aktif dalam Pengelolaan Irigasi Melalui KEP Program CSA

Kementan Cetak Mobilizer Muda Aktif dalam Pengelolaan Irigasi Melalui KEP Program CSA
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya (depan, tengah) dalam workshop bertema Peranan Petani Muda dalam Pengelolaan Irigasi melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) SIMURP Komponen A Dan B Tahun 2022 di Serpong (22/9). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SERPONG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertanian berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan petani.

Tak hanya itu, Kementan juga mendorong pera para petani muda agar aktif dan menjadi penggerak dalam perekonomian pertanian di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan pengelolaan irigasi maka berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian.

"Efek yang langsung dirasakan petani adalah penambahan Indeks Pertanaman (IP) yang semula hanya satu kali setahun, bisa menjadi dua kali atau lebih dalam setahun," ujarnya.

Mentan juga meminta agar SDM ditingkatkan untuk mendukung pembangunan pertanian.

"Hal ini penting karena SDM ialah kunci pembangunan pertanian,” kata Syahrul.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Program SIMURP bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan produktivitas per satuan waktu dan produktivitas per satuan luas.

Irigasi berpengaruh terhadap lebih dari 40 persen produksi pertanian.

KEP program CSA bertujuan mencetak mobilizer muda aktif dalam pengelolaan irigasi pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News