Kementan dan FAO Petakan Kapasitas Epidemiologi dan Surveilans di Indonesia

Kementan dan FAO Petakan Kapasitas Epidemiologi dan Surveilans di Indonesia
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan I Ketut Diarmita. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

"Diperlukan kewaspadaan bersama lintas instansi, kementerian, lembaga terkait ancaman-ancaman penyakit ini. Upaya peningkatan kapasitas yang sudah dilakukan diharapkan mampu mengurangi risiko dampak negatif kasus," jelasnya.

Sementara itu, Tim Leader FAO Emergency Center for Transboundary Animal Disease (ECTAD) Indonesia James McGrane menyampaikan, pihaknya selalu mendukung upaya Kementan dalam mengembangkan kapasitas untuk mencegah, mendeteksi dan mengendalikan zoonosis dan PIB ini melalui berbagai program kerjasama dari tahun 2006. Menurutnya sudah banyak kemajuan dan peningkatan kapasitas-kapasitas tersebut, serta melihat adanya kesempatan yang baik untuk memetakan dan mengevaluasi kemajuan kapasitas epidemologi dan surveilans yang telah ada di Indonesia.

Kachen Wongsathapornchai, salah satu anggota tim ahli dari FAO menjelaskan, evaluasi akan dilakukan oleh tim gabungan FAO dan Ditjen PKH, Kementan untuk memberikan rekomendasi dan panduan yang dapat digunakan untuk memperkuat kapasitas negara dalam mencegah, mendeteksi, dan mengendalikan zoonosis dan PIB.

Kachen juga mengungkapkan bahwa untuk evaluasi kapasitas ini, tim menggunakan Alat Pemetaan Epidemiologi (EMT) dan Alat Evaluasi Surveilans (SET) sebagai perangkat yang dapat memberikan evaluasi secara mendalam terhadap kapasitas epidemiologi dan kapasitas surveilans penyakit hewan di Indonesia. (cuy/jpnn)


Indonesia adalah salah satu negara yang rentan terhadap penyakit hewan menular pada manusia (zoonosis) dan Penyakit Infeksi Baru (PIB).


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News