Kementan dan Kemendes PDTT Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Pangan di Daerah

Kementan dan Kemendes PDTT Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Pangan di Daerah
Ilustrasi kebun jagung. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengembangkan ketahanan pangan di daerah tertinggal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dari daerah pinggiran.

Langkah itu dilakukan sesuai dengan cita-cita Nawa Cita Presiden Joko Widodo.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menetapkan kebijakan untuk memajukan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan melalui 5 Cara Bertindak.

Pertama, meningkatkan kapasitas produksi pangan strategis termasuk daerah PDTT yang mempunyai potensi pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, cabe, bawang, daging, dan telur.

Kedua ialah peningkatan diversifikasi baik produksi maupun konsumsi menuju pangan lokal.

"Ini terkait dengan potensi wilayah PDTT seperti sagu, singkong, ubi jalar, talas, sorgum, jagung lokal, dan potensi lainnya kami dorong untuk meningkatkan ketersediaan pangan setempat dan juga kesejahteraan para petani atau masyarakatnya," ujar Suwandi dalam webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS), Selasa (15/3/2022).

Dia menambahkan pihaknya melakukan mapping wilayah tertinggal sesuai dengan komoditas agroekosystem dan membuat agenda programnya.

"Jadi, sistem ketahanan pangan terwujud apabila infrastruktur, logistik, dan juga kecukupan cadangan pangan tersedia di setiap wilayah itu," sambung Suwandi.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Kemendes PDTTmengembangkan ketahanan pangan di daerah tertinggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News