Kementan Dorong Kinerja Penyuluh Pertanian di Pangandaran

Kementan Dorong Kinerja Penyuluh Pertanian di Pangandaran
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mendorong produktivitas penyuluh pertanian. Foto: BPPSDMP

"Jadi, penyuluh sekarang jangan hanya bergerak di on farm saja, tetapi juga di olahan. Itu juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani," tutur Dedi saat bertemu penyuluh dan petani di Balai Pusat Pertanian (BPP) Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa(31/8).

Dedi menegaskan jika indeks kinerja penyuluh adalah peningkatan produktivitas di wilayah kerjanya masing-masing.

"Tugas utama penyuluh adalah menggenjot peningkatan produktivitas pertanian. Inovasi teknologi itu terapkan bersama-sama petani di lapangan," imbau Dedi.

Saat ini, mulai hulu hingga hilir sudah ada banyak inovasi teknologi yang bisa diimplementasikan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

"Inovasi teknologi sekarang sudah banyak. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Jadi, kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas," tutur Dedi.

Jika saat ini produktivitas pertanian di Kecamatan Cijulang 5,6 ton per hektar per tahun, Dedi meminta agar tahun depan produktivitas pertanian ditingkatkan menjadi 6,6 ton per hektar per tahun.

"Teknologi sudah merambah dari hulu hingga hilir. Dengan inovasi teknologi produktivitas mampu meningkat sekitar 20-60 persen," kata dia,

Dedi pun mengatakan dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsijtan) akan meningkatkan produksi sekaligus mampu mengurangi losses 20 persen.

Kementan mendorong kinerja penyuluh pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News