Kementan Dorong Petani Muda Mengambil Peluang di Tengah Ancaman Pangan Global
Ekspor pertanian meningkat sejak 2019 hingga 2022.
Ekspor tertinggi bahkan terjadi saat pandemi Covid-19 melanda (2020-2021) sebesar 36,43 persen.
Ekspor hortikultura tahun 2022 sebesar USD 735,58 naik 17,09 persen per tahun, termasuk durian yang permintaannya semakin meningkat.
Nilai Tukar Petani (NTP) Hortikultura Juni 2023 tembus 112,93 naik 2,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Produksi hortikultura periode 2020 hingga 2022 juga meningkat, terdiri buah-buahan naik 7,09 persen, sayuran naik 2,79 persen, tanaman obat naik 13,64 persen, dan florikultura naik 3,06 persen.
Dirjen Prihasto menegaskan kunci peningkatan ekspor adalah 3 K, yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas dan yang berujung pada 1 K, yaitu kepercayaan.
"Saat ini kami sedang menyiapkan langkah-langkah untuk mendorong ekspor durian," tambahnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan para petani muda menekankan pentingnya teknologi dan sistem pertanian agar berusaha di bidang pertanian bisa lebih praktis dan mudah.
Ancaman pangan global merupakan tantangan sekaligus peluang bagi petani muda di Indonesia
- Eks Anak Buah Sebut Program SYL Bantu Melahirkan 60 Ribu Petani Milenial
- Kubu SYL Merasa Ada Pihak yang Mencatut Nama Kliennya untuk Minta Uang
- KPK Menyita Rumah di Parepare yang Diduga Hasil Pencucian Uang SYL
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel