Kementan Gencar Modernisasi Alsintan di Daerah demi Bangun Pertanian 4.0

Kementan Gencar Modernisasi Alsintan di Daerah demi Bangun Pertanian 4.0
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama petani. Foto: Kementan

Semisal dulu harga traktor roda dua bisa mencapai 26-28 juta per unit, dengan e-katalog improvement dari pabrik langsung hanya 19 juta. Sehingga biaya produksi bisa turun 25 sampe 30 persen dan bisa hemat 1,2 triliun.

"Kemudian kita mendorong seluruh alat mesin pertanian yang modern. Bahkan ke depan yang terbaru kita menanam padi menggunakan drone seperti yang kita lihat tadi, semua full mekanisasi biayanya bisa turun 40 sampai 60 persen," kata Mentan.

Menurut Amran pertanian 4.0 sangatlah efektif. Bisa dibayangkan kalau biaya 12 juta perhektar turun menjadi  5 juta sampai 6 juta per hektare.

"Itu mimpi besar kita yang dalam waktu dekat bisa menjadi kenyataan" tandas Amran.

Sekarang ini, kata Amran, level mekanisasi pertanian Indonesia sudah meningkat tajam. Itu semua buatan dalam negeri.

"Sengaja kami mempercayakan pada researcher kita yang ada dalam pertanian maupun perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia," ujar Amran.

Dikatakan Amran, sekarang ini alat mesin pertanian tidak lelang, pupuk tidak lelang, tetapi langsung improvement e-katalog. Kalau masih belum sempurna, kata Amran, bakal disempurnakan kedepan.

"Yang terpenting adalah hasil kerja ini menunjukan hasil yang baik di mana peningkatan ekspor kita kurang lebih 9 juta sampai 10 juta ton kenaikan dalam setahun. Itu sejarah dalam pertanian," tandas Amran.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot produktivitas pertanian melalui industri revolusi 4.0 di berbagai daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News