Kementan Harap Semua Negara Bisa Buka Akses Pangan, Ini Tujuannya

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono menekankan semua negara harus membuka akses pangan.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui negara mana saja yang memiliki penghasilan pangan terbanyak.
"Jadi, negara yang menghasilkan banyak produksi harus share juga kepada negara yang kekurangan," ujar Kasdi saat memimpin pertemuan deputi pertanian G20 yang digelar secara virtual di Novotel Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3).
Dia mengatakan Indonesia menilai pentingnya membangun pertanian secara adaptif dan mengikuti pola tanam yang berkelanjutan.
Termasuk menerapkan pola tanam cepat seperti menggunakan varietas-varietas berumur genjah atau berumur pendek.
"Kemudian melakukan antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dunia yang saat ini semakin tidak menentu. Jadi, penjabaran dan posisi kita di G20 ini adalah mengantisipasi perubahan iklim," katanya.
Sekadar informasi, Agriculture Working Group (AWG) itu mengambil tema "balancing production and trade to fulfil food for all".
Kegiatan pertama digelar pada 30-31 Maret di Bogor.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono menekankan semua negara harus membuka akses pangan.
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel