Kementan Imbau Petani Membuat Sodetan Sungai untuk Hadapi Kekeringan

Kementan Imbau Petani Membuat Sodetan Sungai untuk Hadapi Kekeringan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy (jongkok tengah). Foto: Kementan

Karena selama ini kekeringan pada DI Rentang disebabkan karena tidak tertibnya petani dalam melaksanakan jadwal tanam dan jadwal gilir giring air.

Hal itu berdampak pada lahan sawah di daerah hilir yang tidak mendapat pasokan air sesuai dengan jadwalnya. Terdapat 4 kecamatan yang lahan sawahnya terancam kekeringan, yaitu Kecamatan Losarang, sebagian Kecamatan Kandang Haur, Kecamatan Lelea dan sebagian Kecamatan Terisi dengan total mencapai 3.500 ha.

Saat ini, Pemkab Indramayu telah mengeluarkan kebijakan 37 untuk gilir giring distribusi air baku di saluran induk Cipelang, terutama pada saluran induk barat untuk musim tanam gadu (MT II) 2019.

Kebijakan 37 itu berarti tiga hari untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung dan tujuh hari BBT 14 ke hilir yang merupakan wilayah PSDA Losarang. (adv/jpnn)


Petani yang lahan sawahnya dekat dengan sungai dianjurkan membuat saluran sodetan sungai untuk mengatasi kekeringan. Seperti yang dilakukan petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News