Benih Bermutu Tonggak Penentu Hasil Produksi Cabai

Benih Bermutu Tonggak Penentu Hasil Produksi Cabai
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto bersama petani cabai di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu. Foto: Kementan

jpnn.com, BLITAR - Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas pangan, terutama cabai. Program Kementerian Pertanian 2019 untuk cabai diberikan dalam komponen pilihan benih bersertifikat, pupuk organik terdaftar, dolomit, mulsa, bahan pengendali OPT (feromon/antraktan, perangkat likat berwarna, agens hayati berstandar mutu).

"Pak Mentan meminta turun ke lapangan karena inflasi 0,1 persen dinilai tinggi. Jatim perlu ditengok karena wilayah ini penyangga nasional. Jakarta menjadi indikator akibat imbas harga. Di sini saya ingin mendorong pola tanam," ujar Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Sabtu (3/8).

Ke depan, imbuh Anton, akan dipantau pola tanam berbasis kebutuhan. Tiap daerah dipetakan berapa jumlah konsumsi yang diperlukan melalui aplikasi online. Pola ini diyakini mampu menjaga kuantitas produksi sesuai dengan besaran kebutuhan.

BACA JUGA: Kementan Ekspor Bawang Merah 250 Ton ke Singapura dan Thailand

Peta produksi berbasis kebutuhan riil ini akan digunakan sebagai bahan sosialisasi ke daerah-daerah untuk memberitahukan berapa besaran pertanaman yang dibutuhkan. Dengan pemetaan tersebut, gejolak harga akibat minimnya produksi akan bisa dihindari.

“Peta produksi cabai ini bisa juga bisa digunakan untuk mengenal kondisi. Misalnya, kabupaten A kekurangan hasil produksi, sedangkan kabupaten B kelebihan produksi, maka kedua kabupaten dapat saling mengisi. Dengan adanya peta ini, diharapkan cabai jadi selalu tersedia di pasar," terang Anton.

BACA JUGA: Indonesia Genjot Ekspor Pisang ke Jepang

Hal penting yang menjadi perhatian dirinya adalah pemilihan benih bermutu. Kendatipun mempergunakan benih lokal, poin pentingnya adalah cermat memilih asal benih. Komoditas cabai rentan serangan virus gemini. Apabila tanaman asal sudah terkena, apabila benihnya sudah mengandung virus tersebut, maka secara otomatis penyakit tersebut sudah ada di dalamnya

Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas pangan di tanah air, terutama cabai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News